Jumat, 11 Februari 2011

ML dengan Kakak ku

Nama sebut saja namaku Andi. Umurku 21 tahun dan masih kuliah. Aku anak kedua setelah kakakku. Kami hanya dua bersaudara.Kakakku berumur 23 tahun dan baru wisuda.Aku memanggilnya mbak lulu.Kakakku memang cantik,tubuhnya putih mulus,dadanya gede dan pantatnya yang montok. Tingginya 171cm dan berat 54kg. Sangat seksi sekali,sehingga banyak cowok yang naksir termasuk aku sendiri. Aku punya kebiasaan onani setiap hari,bahkan bisa lebih lima kali sehari. Dan sering hayalanku tertuju pada mbak lulu. Aku sering pura-pura kekamarnya dengan maksud mengintipnya. lanjut lagi Cerita Dewasa Ini.....

Suatu siang, aku melihatnya sedang berbaring di ruang tamu dengan hanya memakai rok pendek dan baju ketat. Kuperhatikan ternyata dia tidur. Mataku tertuju pada pahanya yang mulus. Nafsuku langsung naik,sambil menelan ludah aku berjongkok mendekatinya dan meraba paha mulusnya.Kuangkat roknya keatas dan kulihat cdnya yang menutupi seonggok daging tebal. Nafsuku makin menjadi-jadi.Kuturunkan cdnya pelan-pelan sampai paha,kuraba vaginanya yang tebal ku remas dengan pelan karena takut mbak lulu bangun. nafas ku mskin cepat menahan nafsu yang semakin naik. vagina mbak lulu terasa hangat dan lembab.

Aku terus menggosokan jari ku pada belahan vagina mbak lulu yang makin agak lembab. Namun dengan semua yang kulakukan pada vanigina mbak lulu, mbak lulu masih tetap saja tidur terpejam. Aku penasaran dan akhirnya aku mulai berani menjilatinya. Anehnya mbak lulu tetap tertidur.Kujilati vaginanya sampai basah dan kugesekkan penisku diantara paha mulusnya, akh nikmatnya saat kepala penis ku bersentuhan dengan paha mulus mbak lulu, geli... sampai menyemburkan sperma yang mengenai cdnya. Lalu kubersihkan dan kupasangkan lagi cdnya pelan-pelan. Dikamar aku terus terbayang,karena ini pengalaman pertamaku dan akan kulakukan lagi.

Malamnya pukul 1 dini hari,aku masuk kekamar mbak lulu dan ingin mengulangi pengalaman siang tadi.Kulihat dia tidur menggunakan kimono.Kudekati dan kubuka pelan-pelan tali kimononya.Wow...ternyata mbak lulu bugil tanpa benang sehelai pun,hanya terbalut kimono.Kubuka kimononya dan terlihat payudaranya yang gede (kira-kira 36B) dan montok. Kuremas dan kujilati putingnya yang merah. Kudengar mbak lulu mendesah tetapi matanya tetap terpejam. Kulanjutkan aktifitasku kearah vaginanya. Kujilati daging kecil (klitoris) diatasnya sampai puas dan kurasakan kepalaku dijepit serta lidahku merasakan cairan hangat. Kuhentikan jilatanku, sambil kuperhatikan paha mbak lulu yang merapat seperti sedang menahan pipis. Kuperhatikan matanya yang terpejam tetapi nafasnya cepat. Kubuka lebar selangkanganya dan kugesekkan penisku dibibir vaginanya.Kuselesaikan dengan semburan sperma diatas perutnya. Sebenarnya aku pengen merasakan gesekan dan cengkeraman otot vaginanya,tetapi aku takut dia bangun.Lagi pula dia kakak kandungku sendiri. Kubersihkan bekas spermaku dan kupakaikan lagi kimononya,lalu aku pergi tidur.

Besoknya aku tidak mencobanya lagi karena aku takut ketauan. Jadi aku cuma onani sambil berkhayal. Sampai suatu malam,hujan turun sangat lebat sekali. Aku tidak ada kegiatan, jadi aku berencana nonton bf dikamarku.Lagi asik-asiknya nonton, tiba-tiba pintu kamarku diketuk.Aku langsung mematikan tv dan membuka pintu.Tapi tidak ada orang, melainkan secarik kertas.Kuambil dan kututup pintu kamarku.Disitu tertulis"I KNOW WHAT U DID LAST MONTH", so "DO IT AGAIN". Aku terkejut membacanya, mungkinkah mbak lulu tahu?pikirku. Tapi kenapa dia nyuruh untuk melakukan lagi. Ah... sudahlah yang penting mbak lulu nggak marah dan dia suka.Dengan semangat campur nafsu (habis nonton bf)aku kekamar mbak lulu. Kulihat matanya terpejam dan tubuhnya tertutup selimut.Kudekati dan kutarik selimutnya. Ternyata mbak lulu nggak pake baju (bugil). Kujilat pentilnya yang merah,tiba-iba dia bangun dan memelukku. Aku terkejut dan langsung berdiri. "kenapa, takut"katanya. "kemarin kok berani, ayo... kemari nikmati tubuh mbak" katanya lagi. "bener nih"ujarku.Aku langsung membuka bajuku dan langsung menerkamnya dan melumat bibirnya. Kuremas-remas payudaranya dan kuisap pentilnya. "ssstttt... terus..... ndi.. ssst.." desahnya.

Lima menit kujamah payudaranya dan aku mulai menuju vagina mbak lulu. Aku menelusuri tubuh mbak lulu, kulitnya yg putih mulus dan kencang aku belai mulai payusara nya, terus ke perut nya yang rata, pusar nya. Aku cium pusarnya dan terus ke bawah munuju selangkangan mbak luilu. harum aku cium tubuh mbak lulu. Sementara tangan mbak lulu mulai membalai penis ku yanmg sudah tegang dari tadi, akh nikmatnya.... jari tangan mbak lulu yang lentik dan lembut menggenggam penisku yang berdenyut.

tangan ku mulai meremas vagina mbak lulu yang makin basah. dengan bulu vagina yang tidak terlalu lebat tapi tercukur rapih, aku bisa melihat belahan vagina mbak lulu yang indah. Aku remas lembut dan aku belai vagina mbak lulu. "oohhh..... ndi..... akh....." desah mbak lulu. Aku dekatkan lagi muka ku dengan selangkangan mbak lulu untuk ketuga kalinya, namun kali ini aku tak takut dan waswas seperti sebelumnya. makin dekat vagina mbak lulu dengan wajah ku hingga aroma vagina mbak lulu yang menarangsang makin terasa. Aku kecup lembut vagina mbak lulu, dan mbak lulu langsung mendesah dan mengerang kerika bibir ku bersentuhan dengan permukaan vagina mbak lulu. "akh.... andi...... nikmat... akh....." eerang mbak lulu lagi. Aku yang makin bennafsu langsung mencium dengan buas vagina mbak lulu, Aku jilat dan hisap vagina nya, aku jilati cairan yang membasahi permukaan vagina mbak lulu, aku terus menjilat vaginanya."Oh.... sssttt.. enak.... terus..... ah.. ah..." erangnya.Kujilati terus sampai kurasakan vaginanya menyemburkan cairan hangat dan berdenyut. "ohhhhhh........" terdengar erangan mbak lulu tanda dia orgasme.Aku meremas-remas payudaranya agar nafsunya bangkit lagi.

Kujilati sambil tanganku menggosok vaginanya yang basah. "ayo...masukin aja"bisiknya.Seperti yang sering kulihat di film,kubuka lebar selangkangannya dan kutusukkan penisku keliang surganya.sulit sekali,pelan-pelan dan blessss amblas penisku terbenam dalam vaginanya. "akh..." erangkum panjang. sementara tubuh mbak lulu sedikit tersentak saat penis ku masukke dalam liang surgaanya itu. "eemmmpphh.......aaakkhh....." erang mbak lulu sambil menggigit bibirnya tanda mbak lulu menikmati tusuka pertama penisku ke dalam vagina mbak lulu. Rasanya penisku seperti dijepit kuat sekali.Kugoyang maju mundur(mbak lulu sudah tidak perawan lagi,nggak tahu siapa yang buat).Kulihat mbak lulu mulai menikmati lagi.Kugoyang makin cepat."Ohhh... ohhh.... nggg..... ayo... lagi..... terus.... owww...." jeritnya.

Dengan satu tangan menopang tubuh ku, sambil menggoyang pantaku naik turun, tanganku meremas payudara mbak lulu yang lembut kenyal namun kencang. tak hentinya mbak lulu mendesah dan mengerang saat sodokan demi sodokan penisku
memenbus vagima mbak lulu. bunyi kocokan penisku di vagina mbak lulu menambah suara yang ada di ruangan itu. mbak lulu memejam kan matanya, tanggannya ia naikan ke atas dan memegangin bantal dan meramasnya. tanda mbak lul sangan menikmati pemainan in dengan aku. dengan posisi itu aku dapat melihat tubuh mbak lulu yang indah ramping, seperti sebuah gitar dengan lekuk yang mulus. payudaranya bergerak dan bergoyang seirama dengan sodokan penisku di laing ternikmat yang pernah aku rasakan.

Aku tak tahan hanya meremas payudara nya, sambil terus menggoyang pantat ku aku cium dan lumat lagi payudara mbak lulu dan aku gigit kceil puting nya "aw... akh... ndi.... oooohh......." erangnya agak keras. aku cium bibirnya yng merah. hingga.... "Aku.... mau... keluar.... mbak.... "jeritku. "tahan.... sama-sama..... didalam aja...." katanya lagi. crottt......... crot..... crooottt..... kusemburkan spermaku didalam rahimnya. Kurasakan penisku berdenyut-denyut. 'akkkhhhh........ "erangku panjang.Kurasakan kenikmatannya sampai ubun-ubun.Aku terus menggoyang penisku maju mundur dan kaki mbak lulu mengepit kuat pinggangku. Kurasakan penisku disembur cairan hangat dan kulihat mbak lulu mengejang menahan kenikmatan orgasmenya. "aaaahhhhhh..... "desahnya puas.

Penisku kubiarkan menancap, menikmati otot vaginanya yang berkontraksi meremas-remas penisku.Setelah selesai, aku berbaring disamping mbak lulu sambil meremas-remas payudaranya. "makasih mbak, betul-betul nikmat".kataku. "kamu juga nikmat" katanya sambil tersenyum. Aku pun langsung melumat lagi bibir mbak lulu, kami pun kembali berciuman dengan lembut kali ini layaknya seperti sepasang kekasih.

Malam itu kunikmati lagi tubuh mbak lulu, kali ini aku yang berbaring terlentang dan mbak lulu yang memulai nya. dia mencium bibirku semetara tangan ku meremas kedua payudaranya. penisku yang tadi agak mengecil mulai bangun lagi dan mengeras. tangan mbak lulu kemudian mengocok penis ku, "eemmpppp..... akh.....' erangku merasakan nikmatnya kocakan tangan mbak lulu yang lentik. penisku kembali tetang dan keras seperti tapi setlah di kocok-kocok oleh tangan mbak lulu. melihat itu mbak lulu yang jg seprtinya sudah ga tahan langsund menduduki selagkangannku hingga penisku tertindih tubuhnya.

mbak lulu lalu maju sedikit hingga posisinya dia kira pas, dan dengan di bimbing tanggannya, penisku di arahka ke liang senggamanya lagi. aku rasakan vagina mbk lulu masih basah, dang saat tepat kepala penisku berada di bibir vaginnya, mbak lulu mengangkat tubuhnya dan dengan perlahan kembail turun hingga perlahan juga penisku masuk lagi ke dalam vaginna mbak lulu yang hangat, licin dan nikmat itu. dan karena sudah licin hingga penisku masuk dengan lancar ke dalam vagina mbak lulu hingga blesss masuk seluruh batang penis ku ke dalam vagian bmak lulu, aku terpejam dan mendesah saat jepitan daging licin dan hangat itu menggesek kembaku penis ku. mbak lulu yang sudah naik nafsunya langsung bergerak naik turun hingga mengocok penisku. sebenarnya aku kurang merasa kenikmatan seprti tadi dengan posisi sekarang, namum melihat gerakan dan goyangan mbak lulu yang bersemangat, menunjukan mbak lulu sangat menikmati posisi kali ini. "aakhh...akh.....eemmmhhhh....." desah mbak lulu.

aku biarkan mbak lulu yang menguasai permainan kali ini, dan memang mbak lulu sangat menyukai posisi di atas ini, terbukti dengan goyangan pinggul mbak lulu yang makin liar hingga aku yang tadi agak pasif kembali mualai bergerak. aku remas kedua payudara mbak lulu yang bergerak naik turun, kenyal dan lembut.... aku belai pinggangnnya dan aku elus punggung mulus mbak lulu yang kemudian aku tarik hingga kami berciuman kembali. mbak lulu membungkuk tapi pinggulnya terus pergreak liar, naik turun, berputar hingga penisku yag ada dalam vaginanya semakin terasa terjepit, namum sangat nikmat, aku mulai dengan pelan mengocok naik turun namun aku yag pertama kali merasakan gaya tersebut agak kaku yang membuat mbak lulu tersenyum di antara erangan dan desahan nya.

Aku cium payudaranya, aku remas, aku hisap putingnya dengan gemas dan mbak lulu pun merasa akan orgasme dengan goyangan pinggul yang makin cepat dang gerakan naik turun pantatnya yang bahenol juga erangan, dan desahannya. aku yang makin nafsu juga semakin aktif bergerak, tidak hanya ppinggul, namun tangan ku meremas payudara mbak lulu. hingga..."akh..... akh....eemmmhh..... ndi...... akh... mbak.... mau... keluar... aakh......" desahnya hingga akhirnya tubuh mbka lulu bergetar dan aku rasakan cairan hangat lagi di penisku yang masih ada di dalam vagina mbak lulu, "akh............" desahnya panjang yang kemudian tubuh mbak lulu terkulai dan rebah di atas tubuhku hingga payudara mbak lulu menempel di dada ku.

Aku biarkan beberapa saat dan aku juga menikmati remasan dari otot vagina mbak lulu yang berkontarksi meremnas dan menjepit batang penisku. dan aku yang tidak mau kehilangan momen itu langsug membalikan dan memutar tubuh kali hingga kembali mbak lulu di bawah. sambil aku rasakan pijatan lembut itu aku kocok lagi penisku naik turun hingga tak lama "akh..... mbak..... ndi... mau... keluar..... akh...." desahku dan crott.... crott... crott.... spermaku aku semprotkan lagi di dalam rahimnya. dan aku terkulai di atas tubuh kakakku yang sexy itu.

setalah selesai aku rasakan kenikmatan itu, aku berbaring lg di sebalhnya dan mencium lagi bibir mbak lulu yang hangat dan nikmat. "kamu hebat sayang...." sahut mbak lulu sambil tersenyum. aku kecup lagi bibirnya dan bilanh "mbak.... ini malam yang ga bakal ndi lupain, mbak udah ngasih kenikmatan buat ndi...." kataku dan mbak lulu pun bilang "sama ndi, mbak juga nikmatin banget". akhirnya kami tidur saranjang karena kelelahan dan masih telanjang sambil berpelukan.

pagi hari aku bangun meninggalkan mbak lulu yang masih tidur telanjang dan aku kembali kekamarku dan tertidur dengan pulas. Semenjak itu,kami sering melakukannya kapan saja dengan gaya berbeda-beda.Terkadang kusodok pantatnya yang montok, kusuruh mengisap penisku dan menelan spermanya. Pokoknya aku puas menikmati seks dengan mbak lulu.

TAMAT

Asyiknya ML bertiga

Cerita Dewasa Terbaru 2011 - Saat itu sudah malam, sekitar jam 9. Saya dan Mira baru saja menyelesaikan babak ketiga pertandingan antar jenis kelamin kami yg sudah sekian kali kami lakukan. Kami ada di rumah Mira, suami Mira, Andre, sedang gak berada di rumah, dia pergi tugas luar kota lagi. Sementara istri saya ada di rumah, saya punya banyak alasan kalau dia bertanya macam-macam.

"Mas Aldo, aku kok gak pernah bosen ya 'ngewe' sama kamu..." kata Mira.
"Lha, memangnya kalo sama Andre, bosen..? Kan dia suamimu," jawab saya agak gr.
"Bukannya gitu. Kalo sama Mas Andre gayanya itu-itu saja, dan lagi kont*lnya Mas Andre kan nggak sebesar punya Mas Aldo," jawab Mira jujur sambil mengurut penis saya yg kembali mengeras.
"Ndak boleh gitu lho Mir. Andre itu kan suamimu, dia baik lagi. Tapi, masa bodo lah, yg penting mem*k istrinya enak banget. Ya sudah 'ngent*t' lagi yuk, mana toketmu, sini, aku mau 'nenen'..!"

Ketika kami mau mulai babak keempat, Vina, anak Mira yg jadi sering melihat maminya di 'acak-acak', masuk ke kamar. "Mi, masih main kuda-kudaan ya..? " tanyanya polos.
"Iya, baru mau main lagi, kenapa Vin..? kata Mira.
"Vina mau bobo, tapi Vina takut, temenin Vina ya Mi, Om Aldo main kuda-kudaanya di kamar Vina aja ya..!" pintanya penuh harap. Ya sudah, akhirnya saya dan Mira pindah arena ke kamarnya Vina. Sambil masih bertelanjang bulat, kami menina-bobokan Vina yg katanya gak kangen sama papinya, dia malah menganggap saya papi kandungnya.

Baru sekitar 10 menit si Vina tertidur dan 3 menit si Mira menghisap penis saya, telephone di kamar Mira berdering.
"Mas, aku ngangkat telephone dulu ya, kali aja dari Mas Andre." kata Mira.
"Jangan lama-lama.." jawab saya. Setelah hampir 5 menit, Mira balik lagi ke kamar dgn wajah bingung.
"Mas, adikku mau kesini. Dia sudah ada di depan komplek. Gimana nih..?" kata Mira.
"Siapa..? Si Rere..? Dia bareng suaminya nggak..?" tanya saya berusaha gak panik.
"Nggak sih, kan dia lagi pisah ranjang sama Gery. Sudah 4 bulan ini." jawab Mira.
"Ya sudah, kalo dia kesini, ndak apa-apa. Bilang aja aku lagi nemenin kalian. Apa susahnya sih?"

Gak lama kemudian Rere datang. Dia adalah wanita cantik berusia sekitar 25 tahun, dgn ukuran dada sekitar 34B (hampir sama dgn kakaknya), kulit putih bersih dan hidung yg bangir. Malam itu dia mengenakan 'Tank Top' warna biru ditutup dgn Cardigan hitam dan celana Capri (ketat, sedengkul) warna putih.

"Malam Mbak, Eh.., ada siapa nih..?" kata Rere.
"Ini Mas Aldo, tetanggaku. Dia datang kesini mau nemuin Mas Andre, tapi nggak ketemu." Mira menjawab.
"O iya, kenalin Mas, ini adikku, Rere. Re, ini namanya Mas Aldo." jelas Mira.
"Rere…," katanya sambil bersalaman dgn saya.
"Aldo…," balas saya.
"Kamu kenapa kesini..?" kata Mira, "Tumben-tumbenan, mana malem-malem lagi. Kamu nggak takut apa? Daerah sini rawan pemerkosaan lho..!"
Si Rere menjawab sambil melepas Cardigan-nya, memamerkan keindahan buah dadanya, yg dapat membuat laki-laki sesak nafas itu, katanya, "Ngapain takut, kalo diperkosa malah seneng. Aku sudah hampir 5 bulan lho Mbak, nggak 'gituan'..!"

"Kamu ini kalo ngomong sembarangan," kata Mira sambil melirikku, "Kasian Mas Aldo tuh, lagi tanggung, nanti dia ngocok disini lagi……."
"Tanggung? Emangnya kalian lagi ngapain..? Wah, macem-macem nih kayaknya..!" tanya Rere penasaran.
Mira menjawab, "Kenapa emangnya..? Mau ikut nimbrung..? Suntikannya Mas Aldo besar lho..!"
Saya dari tadi hanya diam dan tersenyum mendengar 'adik' saya dibicarakan dua wanita cantik. Lalu saya angkat bicara, "Kamu ini ngomong apa sih Mir..? Emangnya kamu sudah pernah liat burungku apa..?" kata saya menggoda.
"Iya nih, Mbak Mira. Emang udah pernah liat..?" kata Rere.
"Wah, jangan macam-macam deh Mas, mendingan kita lanjutin pertandingan tadi. Kamu mau ikutan nggak Re..?" ajak Mira sambil kembali melepas dasternya dan melucuti celana pendek saya.

Melihat hal ini, Rere mem*kik pelan, "Wah, itu kont*l..? Gede banget……, boleh nyobain ya Mas..?"
"Ya sudah, kamu hisap-hisap ya Re..!" kata saya, "Nah, Mir kesinikan mem*kmu biar kujilatin..!" Lalu kami bertiga bermain dgn riang gembira. Saya duduk di sofa, sementara Rere jongkok dan sibuk dgn penis saya.
Mira berdiri menghadap saya sambil mengarahkan kepala saya ke liang vaginanya dan menjilatinya sampai kelojotan.

Saya gak sadar waktu Mira bergeser, ternyata Rere sudah gak pakai apa-apa lagi, polos, telanjang bulat dan berusaha menjepit penis saya dgn kedua buah dadanya yg ternyata memang besar dan membuat gerakan naik turun.
"Ya, terus Re, enak banget..!" kata saya, sementara Mira sudah duduk di sebelah kiri saya sambil mengulum bibir saya. "Mas Aldo, aku mau masukin ke mem*k ya..!" pinta Rere penuh harap.
Ketika melihat dan mengamati kemaluan Rere, saya agak kaget. Selain botak, vagina Rere juga masih terlihat sempit. Dalam hati saya berpikir, kakak beradik punya kemaluan kok sama.

Lalu Rere membelakangi saya dan memasukkan penis saya ke dalam vaginanya yg sempit itu dgn perlahan-lahan. Mira yg juga sedikit terengah-engah memasukkan jari saya ke dalam mem*knya yg mulai basah. Rere benar-benar memperlakukan penis saya dgn baik. Gerakan maju mundurnya sangat hebat dan terkadang dikombinasi dgn gerakan berputar.
Menyikapi hal ini, saya lalu mengangkat badan Rere dan saya balikkan, hingga kami beradu pandang, dgn posisi penis saya tetap di dalam vaginanya yg keset-keset basah. Rere ternyata sangat ahli dgn posisi duduk, dia terus naik turun berusaha mengimbangi hujaman-hujaman penis saya yg makin lama makin dalam menembus pertahanan liang vaginanya.

Setelah hampir 10 menit, Rere berkata, "Mas aku keluar..!" Tapi herannya dia masih saja menggoyg pantatnya.
Sementara itu, Mira ada di belakang Rere sambil memeluk dan meremas buah dada Rere.
…… 3 menit kemudian, giliran saya yg bilang, "Re, aku mau keluar nih, di dalam apa di luar..?"
"Di luar saja Mas, aku mau minum pejunya," jawab Rere semangat.
"Re, cepat lepas..!" kata saya sambil ngocok penis saya dgn cepat dan mengarahkannya ke mulut Rere yg sekarang sudah jongkok di bawah saya. Ternyata benar, mulut Rere gak hanya menampung sperma saya yg banyak, tapi juga benar-benar berkumur dan menelannya. Melihat hal itu, Mira yg vaginanya gak aktif, langsung mendekati penis saya dan mengulumnya lagi. Saya yg sudah banjir keringat langsung berkata kepada Mira, "Mir, yg bersih ya, saya istirahat dulu sebentar."

Sambil Mira terus disibukkan dgn pekerjaannya, saya menyuruh Rere mendekat dan langsung mengulum bibirnya yg tipis dan beraroma sperma. Gak lama kemudian, penis saya mulai menegang lagi.
Mengetahui perbuatannya berhasil, Mira dgn tindakan super cepat menarik saya ke lantai dan menyuruh saya telentang. Mira dgn cepat juga langsung menduduki penis saya dan menjepitnya dgn kemaluannya. Dgn posisi seperti itu, tangan saya bisa meremas payudara Mira dan memainkan putingnya yg agak kecoklatan.

Setelah hampir 10 menit mengerjai penis saya, gerakan Mira mulai agak mengendur. Saya tahu, dia sudah orgasme. Melihat hal ini, saya membalikkan badan Mira, dan sekarang dia yg telentang. Kedua kaki Mira yg putih itu saya buka lebar-lebar sambil menusuk vaginanya dgn gerakan yg amat cepat dan teratur. Erangan dan desahan Mira sudah gak saya dengarkan sama sekali. Sekitar 3 menit kemudian, saya sudah gak dapat menahankannya lagi. Dgn posisi penis masih di dalam vagina Mira, saya menyemprotkan cairan sperma saya untuk yg kedua kalinya malam ini. Liang senggama Mira yg saya perhatikan beberapa hari ini sudah agak melebar, gak kuat menampung cairan sperma saya yg kental dan banyak. Melihat hal itu, Rere langsung menjilati vagina kakaknya berusaha mendapatkan air mani lagi sambil tangannya mengocok penis saya.

Vina yg sudah tidur rupanya terbangun karena berisik. "Mami, aku nggak bisa tidur, itu ada siapa..?"
"Eh Vina, ini Tante Rere. Kok kamu nggak tidur..?" tanya Rere sambil menyuruh Vina mendekat.
"Nggak bisa tidur Tante. Mami kenapa..? Kok kakinya terbuka, Mami sakit lagi ya..?" tanya Vina polos.
"Mami nggak sakit. Justru Mami malah sehat, kan Mami habis Om suntik, nanti sebentar lagi juga bangun." jelas saya.
"Kok Tante Rere telanjang juga? Habis disuntik juga ya sama Om Aldo?"
"Iya, soalnya Tante lagi sakit mem*knya jadi disuntik." kata Rere sambil mengelus vaginanya sendiri.
"mem*k apa sih Tante..?" tanya Vina.
Sambil membersihkan kemaluan Mira, saya berkata ke Vina, "Ini yg namanya mem*k Vin. Ini gunanya buat masukin jarum suntiknya Om Aldo."
"Vina juga punya Om." kata Vina sambil menyingkap rok tidurnya.
"Iya, tapi punya Vina belom boleh disuntik. Nanti kalo sudah besar, boleh deh..!" kata Rere sambil tersenyum.

Selama seminggu Rere menginap di rumah Mira, kami bertiga hampir tiap malam mengadakan acara begituan bersama. Vina yg selalu melihat aksi kami selalu tertawa kalau saya menyemprotkan sperma ke mulut mami dan tantenya.
"Ha.., ha.., ha.., Mami sama Tante Rere dipipisi Om Aldo." katanya lucu.

Pernah sekali waktu, ketika istri saya sedang pergi, Rere main ke rumah dan minta disenggamai di lubang pantat. Karena menarik, saya lakukan saja dan ternyata itu enak sekali, seperti menjebol kemaluan perawan.
Sekali waktu, pernah juga salah seorang teman kantor saya main ke rumah ketika dua kakak beradik itu kebetulan sedang ada di rumah saya. Karena tertarik dgn Mira, teman saya itu mengajak Mira main di atas meja makan saya. Saya dan Rere hanya diam dan tertawa melihat teman saya menghajar kemaluan Mira sampai Mira mengalami multi orgasme.

TAMAT

Jumat, 14 Januari 2011

Julita teman dewasaku

Dari cerita dewasa terbaru 2011. Dari aku orang setengah gila buat kalian para pembaca yang double gilanya.. Salah satu hobiku adalah fitness. Yah.. untuk olahraga lah, menjaga stamina. Sempat benar-benar menggilai fitness sampai 6 hari dalam 1 minggu aku ke Gym. Semua serba fitness. Aku mau makan, aku ingat fitness (jadi gak berani makan). Aku mau mandi, aku ingat fitness (enak lho mandi habis fitness). Aku mau tidur, aku ingat Kanya. Alah.. kanya kan partner fitness yang luar biasa. Wajar donk aku ingat beliau.

Beli majalah-majalah fitness, beli susu hi protein hi price, dan akhirnya punya banyak teman baru yang hobi tereak-tereak “uuughh.. aaaaghhh.. hosh.. hoshh.. hh…”

“Pelan-pelan aja kenapa, boss.. sampe segitunya tereaknya!” kataku pada si Gemboss temenku.
“Ini sedang membayangkan Josh.. membayangkan aku tubuh impian! … Hosh.. hhh… aaarrrggghh..”
advertisement

Aku pergi dengan bergidik ngeri karena samara-samar aku halusinasi si Gemboss tereaknya “Josh…. Josh.. owh.. Josh…aaargghhh”

Hari minggu itu, aku aku fitness di sebuah Gym baru yang dekat dengan rumah. Dan aku surprised karena Gym-nya sepiii sekali. Wow.. Cuma ada 3 makhluk Tuhan. Yang satu paling sexi.. (akulah.. bukan Ahmad Dhani), lalu paling jelek si Gemboss dan satunya Cewek. Hm.. tingginya sih kupikir tidak sampai 160, chubby, pake kaos sporty dan lagi lari lari kepayahan di atas treadmill.
Aku kemudian latihan dada yg alatnya di depan si cewek. Kami saling memandang sebentar, i give her smile and she give me hug.. (ngayal.. gak gitulah). Sama-sama tersenyum karena kita harus saling menghargai orang lain supaya gak salah tingkah kalau dianya senyum kitanya cuek ntar dia merasa mendapatkan perlakuan tidak senonoh dimuka umum.
Kalau Gemboss berisik banget, aku kebalikannya. Nyaris tanpa suara. Silent mode, eh.. vibrate only. Konsentrasi menghitung repetisinya.

Aku ke tempat fitness sering bawa buku atau majalah petunjuk cara fitness. Males ngapalinnya. Mending baca gambarnya dan praktekin.
Setelah 1 jam, aku merasa cukup. Gak mau over trained. duduk-duduk aja sambil minum.
“kak.. “ ada suara memanggilku. Wow.. gemboss suaranya kayak cewek? Ah, gak mungkin lah si Gemboss.. oh my Gosh.. pasti si cewek..

“eh.. iya? “ aku menoleh.
Wow! ternyata beneran gemboss pura-pura jadi cewek. Anjrit!

“hihihi.. aku pulang dulu yah!” katanya sambil menepuk bahuku.
“samperin tuh cewek.. dari tadi matanya liat-liat kamu tuh..” bisiknya.
“iya iya.. pulang sana! “ jawabku sambil mengacungkan jari tengah.

Mengacungkan jari tengah kita ke teman artinya kalau di amerika “kamu cakep!” jadi.. sering2 lah berlatih dan membiasakan diri mengacungkan jari tengah. Terutama kalau sedang ke amerika.

Nyamperin cewek? Waduh.. terus terang aku bukan tipe itu. Sering gak punya nyali.. parah kan? Hehe.. so, aku cuek aja dan malah liat teve.

“wah.. tinggal kita berdua nih.. makin sepi aja ya kak..” tiba-tiba tuh cewek gak bisu lagi. Akubelum sempat jawab. Masih mikir mau ngomong apa.

“kakak sering fitness disini?” tanyanya. Wah.. ramah nih cewek.

“hm.. aku..” masih telat juga akujawabnya.

“kalau sering, kita sama-sama aja kak.. aku sering sendirian disini.. lebih enak ada temannya..” wah.. bocor ternyata ni anak..

“hehe…” aku Cuma bisa ngekek.

“kok senyum doang sih kak? jawab napa… ?” gubrak. Aku jadi ngebayangin gimana kalo ciuman ma di cewek ya.. palingan aku diserbu abis-abisan tanpa sempat bernafas. Wow.. boleh juga tuh. Aku suka banget cewe agresif.

“jelek lu.. “ komen akusingkat padat menyakitkan.

“hah? Hihihi.. kakak lucu.. diem2 eh tiba2 nyeletuknya gitu..” dia malah ketiwi.

Trus dia nyamperin gue, ulurin tangannya, ngajak kenalan.

“Julita.. “ jelek yang imut.

“Josh… “ jawabku. Ni anak seru nih kayaknya pikirku.

Kamipun mulai ngobrol dan kebetulan banget rumah kami berdekatan. Dia mahasiswi yang mengontrak rumah karena orang tuanya di luar kota.

“tit tit.. titit lu titit lu…” ada suara ring tone hp. Si Julita dapet telpon. Gak lama kemudian dia cemberut-cemberut dan mulai ngomel-ngomel ditelepon. Habis itu dia menutup hape nya dengan kasar dan maksa duduk disebelahku.

“huh.. cowok brengsek.. “
“kenapa? Cowokmu?”
“iya.. gak bisa jemput. Dia tuh hobi pelihara anjing.. dan hari ini ada lomba anjing.. tadi katanya bisa jemput. Eh, sekarang batalin. Sebel.. sebel…!”

“owh.. jadi kamu mau ke tempat cowokmu lomba mirip anjing nih? Aku antar deh…”
“yee.. iya kali! Lama-lama udah kayak anjing! Rambutnya coklat, panjang, dikuncir lagi! “
“haha.. jago dunk doggy style nya.. “ gumamku pelan. Gak mau Julita dengar.
“ngomong apa tadi..? “ Tanya Julita.
“ah gak.. lupain” jawabku. ‘adowww…” aku dicubit keras ama Julita.
“apa? Tadi ngomong apaaa? “ rengeknya. Aku menatap matanya. Menggerakkan wajahku mendekati wajahnya.
“kamu jelek…” bisikku. Eh, julita ikut mendekatkan wajahnya..
“kamu lebih jelek…” balasnya.
“kita sama2 jelek…” aku makin mendekatkan wajahku. Nafasnya terasa di wajahku. Kesempatan nih…

Kami saling memandang beberapa detik. Aku masih bimbang mau menciumnya atau tidak. Jangan-jangan cowoknya tentara. Jangan2 cowoknya drop out IPDN karena suka menyiksa. Hii.. lebih bahaya lagi kalo cowoknya biseks.

“hihihi… hmm.. dasar cowok!“ Julita mendorong tubuhku. Dia berdiri. Aku bengong. Lamunan ku tiba2 hancur begitu saja.
“yuk antar aku pulang.. “ katanya menarik tanganku untuk berdiri. Refleks aku mencoba memeluknya. Dengan halus julita menepis tanganku. Duh..

“kakak jangan gitu ah.. “ katanya pelan. Balik badan dan menuju ruang ganti wanita.
Aku tertawa garing saat dia melangkah keluar. Ni anak mau ngerjain aku? Dengan langkah lambat aku Nekat masuk ke ruang ganti wanita.

Ada beberapa loker dan bilik-bilik tanpa pintu, tapi ada penutup kainnya. Ada salah satu bilik yang tertutup. Sepertinya Julita disini. Aku nekat membukanya…

Yap! Julita sedang telanjang dada menghadap ke arahku! Mungkin dia sedang berganti pakaian.

Payudaranya mungkin sekitar 36a. agak mungil, tapi menantang. Bentuknya bagus. Putingnya menonjol coklat kemerahan. Hrrr… darahku berdesir melihat pemandangan indah itu.

“Kak.. kok masuk kesini sih? Kulaporin penjaga lho ntar!” tegurnya. Untung dia tidak berteriak.
Aku melangkah masuk. Menutup tirai, menghampirinya. Tetapi Julita mendorongku mundur.

“Jangan…! “ katanya pelan dan tegas. Aku sedikit shock. Tidak menduga sama sekali. Mundur, lalu keluar dari ruangan itu. Tatapan matanya cukup untuk menghentikan semua niatku.
Beberapa menit kemudian kami sudah sama-sama di mobilku. Menuju rumahnya. Sepanjang jalan aku cenderung diam. Agak kacau. Antara horni dan shock karena ditolak.
“Silakan masuk Kak.. ini rumah kontrakanku.. “ kata Julita waktu kami tiba di rumahnya. Rumah mungil tipe 36. Sangat bersih tetapi tidak rapi. Agak berantakan menurutku cara mengatur rumahnya.

“aku mandi dulu ya.. keringatan nih…” Julita melangkah masuk ke kamar mandi. Aku membiarkannya masuk dan tak lama kemudian kudengar suara air pertanda Julita mulai mandi.

Tak lama kemudian Julita keluar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
“kak.. aku gak suka dengan sikap kakak tadi… kok berani masuk ke ruang ganti..”
“maaf Julita.. aku salah. “ jawabku pasrah.
“ayo tanggung jawab..” Julita duduk di kursi. Kata-katanya mengejutkanku.
“tanggung jawab gimana?” tanyaku.
“buka baju! “ perintahnya pendek, tegas. Matanya menatap mataku tajam. Wah.. jangan-jangan sadomasochist nih.. males banget aku. Aku buka bajuku. Lalu celanaku.

“lho lho.. kok celana juga?” Julita sekarang yang shock. Rasain lu!

“ sekarang kamu.. buka kaosmu!” aku menyuruhnya tegas. Mata kami saling menatap lagi. Jantungku mulai berdegup lebih kencang. Julita tersenyum. Dia berjalan mendekatiku. Aku mencoba memeluknya dan.. berhasil.
Kami berpelukan. Aku meraih kepalanya dengan tanganku, mendekatkan bibirku ke hidungnya. Aku mulai mengulum hidungnya… memasukkan lidahku ke lobang hidungnya.
Tangan Julita menjalar di punggungku. Mengusap dan merabanya lembut. Darahku bergejolak. I love it!
Tanganku ikut menerobos kebalik bajunya. Meraba dan memberinya sentuhan lembut.

“Josh…” bisik Julita. Tangannya meraba penisku dari luar. Aku masih memakai celana dalamku. Juniorku menggeliat bangun dari tidurnya.
“wah.. bangun dedekmu..” julita tertawa kecil. Renyah. Suaranya renyah seperti penyiar radio.
“iyah.. kamu seksi Jul..” bisikku sambil mulai mencium telinganya. Julita bergidik geli.
“Uugh.. nakal..” rengeknya. Aku menggigit kecil telinganya.
“Josh.. ntar aku pengen gimana nih..?” Julita mulai mencoba memasukkan jarinya ke celana dalamku.
“wah.. apesmu.. aku lagi gak pengen..” bisikku. Aku menyapukan lidahku ke tengkuknya. Slrrp… Julita melenguh panjang. Tangannya mendadak menerobos cepat masuk ke celana dalamku dan mulai menarik celana ku turun.
“Shake it..” pintaku. Julita menurutinya. Dia mengocok penisku perlahan. Kuakui, kocokannya jago.
“good…” bisikku. Aku mulai meraba punggungnya, mencari kait bra-nya dan melepasnya..
“kiss me.. Josh.. hardly!” Julita meminta aku menciumnya dengan ganas.
“as you wish, babeh.. “ aku melahap bibirnya. Julita tiba-tiba dengan sangat ganas memainkan lidahnya. Gila.. benar-benar seperti dugaanku sebelumnya. Dia seperti singa betina kehausan. Aku sampe terdorong mundur dan kami terjerembab ke lantai. Don’t try at home! Lantai ternyata keras teman-teman!!
Refleks aku menarik lepas kaosnya, dan dalam waktu singkat kami telanjang bulat bergumul di lantai rumahnya.
Seru.. liar… keras.. basahh… nikmat…
“aku belum mandi nih..” bisikku.
“bullshit! Bau lo enak sekali Josh… bikin gue mau bunuh lo dengan kenikmatan!”

Julita menciumiku dengan buas. Menelusuri perutku dan kemudian melahap penisku. Shit! Oral seksnya luar biasa enak. Aku bisa muncrat sebelum ML nih..
“Stop Julita.. aku gak tahan..” teriakku. Julita gak peduli. Penisku dimasukkan penuh ke tenggorokannya. Disedotnya dengan keras. Uughhh aku bertahan sekuat tenaga. Mencoba melihat isi rumahnya. Berusaha tidak menikmati oral seksnya. Its work! Aku lebih rileks dan bisa bertahan lebih lama.
“wow.. bonekamu lucu-lucu ya.. “ Julita mencubit keras perutku dan memasukkan jari tengahnya ke mulutku.
Tapi oral berikutnya dari Julita lebih dashyat lagi. Aku sampai terkagum-kagum dengan tekniknya. Variasinya. Wah.. aku benar-benar gak kuat lagi.
Srrrttt… srrrt…. Crottt… spermaku muncrat dalam mulut Julita.
Julita melepas penisku dan memuntahkan spermaku ke perutku. Mengelapnya dengan tangannya dan mengoleskannya ke wajahku!

“makan nih spermamu…!” ejek Julita. Aku jelas menghindar. Males lah..

Aku membalikkan tubuhnya dang anti mengoralnya.. Kalau oral aku sudah sangat-sangat menguasi tekniknya. Aku tahu jelas letak g-spot. Tahu bagaimana memperlakukannya.
“Gila Josh… lo apain memek gueeee?? “ teriak Julita. Tiba-tiba julita melepaskan diri. Dia berdiri dan seperti tidak mau aku oral.
“stop.. stop.. gila lo! “
“hahaha.. kenapa Jul?” tanyaku.
“di kamar aja yuk… lebih enak…” Julita berlari kecil menuju kamarnya.

Kamarnya cukup luas.. mungkin hampir 5×6 meter.

“Sini sayang… “ panggil Julita. Kakinya mengangkang memberiku kesempatan.

Kali ini aku memandangi dulu tubuhnya. Sangat indah.. bulu-bulu tipis di vaginanya sungguh seksi. Payudaranya yang tegak menantang. Bibirnya yang penuh dan merah segar. Matanya yang nakal. Rambutnya yang tergerai panjang.
Huh… aku benar-benar beruntung hari ini.

Aku menindihnya. Mencumbu bibirnya.. telinganya, lehernya, tengkuknya.. membalikkan badannya, mencumbu punggungnya.. pantatnya… membalikkan badannya lagi.. menjilat perutnya.. sesekali menghalangi tangan Julita yang hendak menjambak rambutku.
“ugh.. geli.. Josh..”

Aku makin turun dan mulai menyentuh klitorisnya.

“josh!” julita tersentak keenakan.

Aku menjilatinya lagi. Memberinya sejuta kenikmatan. Dua juta.. tiga juta. Lanjutin sendiri.. ehmm… bego juga tapi kalo lo nurutin gue.

Jilat, lick, jilat, lick.. sama aja sih. Bilingual.. ? intinya, aku main-main. You know lah.. lick is art… oral itu butuh teknik. Kalau bisa lepas dulu gigimu. Lebih enak.

Julita mengerang-erang tak karuan.

“Joshhh… enaaaakkk… enaak… aduh…. Kamu apain tuh…. Gilaaa!!”

Ni orang bego.. udah tahu lagi di oral dia nanya diapain. Lebih bego, kalo gue jawab, gue gak bisa oral dia donk. Bego parah.

“Josh.., dikit lagi.. dikit lagi.. owhh.. owh…” aku makin semangat.

“Damn.. f*ck me! f*ck me now!” Julita teriak-teriak. Sepertinya dia sudah orgasme. Aku mencari-cari dompetku, mengambil kondom dan memasangkan ke penisku yang sudah tegak lagi.

Tapi aku tidak buru-buru menusuknya. Aku menjilatinya lagi. Kali ini ke liang nikmatnya. Jariku ikut bermain. Menuju g-spotnya..

“Awhh.. f*ck! Josh, enak sekali disitu! Gila.. gue belum pernah! “

Aku menghisap vaginanya. Memasukkan lidahku. Bergantian dengan jari-jariku.

“Josh… ngggg…. Udah.. udah.. masukin aja Josh.. cukup… gue gak tahan lagi!”

Aku juga udah merasa inilah waktunya. Aku mulai memeluknya dan Perlahan menindihnya.. dan memasukkan penisku ke memek nya yang sudah basah kuyup.

“Yess.. f*ck me Josh.. f*ck me! “ teriak Julita.

“Ok babeh.. I’m coming.. let’s play! Lets plaaaayy!!”

Kami bercinta. Penisku tegak sekeras-kerasnya. Menyodok dengan gagah liang kenikmatan Julita.

Sambil menyodok-nyodok, menusuk-nusuk, kami bercumbu. Saling membelitkan lidah.. saling menghisap dan menggigit.

Tubuh kami bergoyang dengan tempo yang selaras. Maju.. mundur.. naik.. turun..

Nafas kami mulai memburu. Suaranya makin keras dan akhirnya mulai saling mendesah keras.

Tak lama, Julita membalikkan badan dan menindihku. Dia diatas. Aku seperti kuda yang ditungganginya. Tubuhnya cantik sekali. Kulit kecoklatan bersih.

Jujur, Julita tidak jago diatas. Tapi itu tidak masalah. Malah membuat permainan kami jauh lebih lama. Aku melirik jam sekilas. Sudah mendekati 1 jam. Fitness benar-benar membantu staminaku.

“Ugh ugh…” “Ah ah.. damn.. uenak… “ kami sama2 meracau.

“hehe hehe.. iya Josh.. enak.. enyaaakkk… “

Payudaranya ikut bergetar-getar seakan-akan berayun-ayun naik turun. Tanganku sesekali memilin-milin putingnya..

“Josh.. doggy dunk… my favourite ever…” Julita langsung nungging. Aku menggelitik lubang anusnya.

“bukan situ Josh.. “
“iya iya aku tahu..”

Bless.. penis ku menusuknya lagi. Slep slep slep… slep slep slep… mantap.

“ok.. pelan ya Josh.. aku mau menikmati tiap sodokanmu.. sedalam yang kamu bisa Josh..”

Slep slep slep…

Slep slep slep.. nikmat… luar biasa nikmat…

“josh… aku sukaaaa.., nikmat sekali…!!! “

“Josh… jadi cowokku aja kamu… Josh… “

Julita lama-lama makin kacau omongannya.

“anjing.. enak banget jadi anjing! “ teriaknya..

Gila ni anak.. begitu dia evolusi jadi anjing, pasti gue ikat di rumah daripada kawin mulu ama anjing sebelah rumah. Dan ingat, gue gak bakal nge***tin anjing!

“Sinting lu.. udah jelek, sinting!” komenku.

“josh.. sekarang aku mau lebih keras Josh… ayo Josh.. f*ck me..”

“Argh argh.. argh Yes! Josh f*ck me harder… lebih keras lagi.. lebih cepat lagi Josh……. “ suara Julita sudah mirip merengek mau menangis.

“ok baby… shhh… “ aku menggenjotnya lebih keras. Aku melihat batang penisku keluar masuk menusuk Julita. Pantatnya indah.. membusung penuh.

Aku menepuk-nepuk pantatnya.. pakkk!! Pakk!

“gila lu Josh… tapi kayaknya lebih enak kalau kamu pukulnya lebih keras deh..”

Pakk!!! “adowww” Julita tereak.

“adowh… terlalu keras, shit! Huahahahaha..”

“ups.. sori… ada cap jariku nih di pantatmu…”

kami berpacu lagi.. kadang aku mengambil nafas. Istirahat sebentar. Minum.. lalu memasukkan penisku lagi.

Slep slep.. slep slep…

“argh… argh…”

“Josh.. aku mau nyampe lagi nih..” teriaknya.

“iya.. aku cepetin yah.. biar aku juga nyampe…”

“iyaaaa… “ slep slep slep slep…..

Kami udah lebih banyak diam saat itu.. benar-benar berlomba mencapai puncak kenikmatan. Gila… suara penisku masuk ke liang nikmatnya sudah berubah menjadi cepak cepok cepak cepok.. cek cek cek… benar-benar seperti main air.. basaah…

Tak lama kemudian aku merasakan hampir menuju orgasmeku.

“Josh… aku puasssssssshhh….” Teriak Julita. Julita mau roboh. Dia orgasme. Aku menahan tubuhnya. Aku hampir sampai… cepat-cepat memompanya.. sekuat yang aku bisa.. secepat yang aku bisa… then… croott…. Srr srhh… spermaku muncrat. Penisku terkedut-kedut nikmat. Aku memejamkan mata.

Lezatnya Julita.. nikmatnya memeknya…

Kami sama-sama terkulai pingsan. Eh, gak lah. Terkulai lemas, benar-benar fitness yang menyenangkan.

Kami berciuman lagi…saling menatap. Tersenyum.. menjulurkan lidah, saling mengejek.

“jelek lu…” kata-kata kami hampir bersamaan keluarnya.

“Jul.. pilih cowok jantan atau cowok baek hati?”

“hm.. dua-duanya? “

“gak boleh… pilih salah satu..”

“hm.. baek hati. Seks bukan yang utama buatku Josh..”

TAMAT